[X]

Rabu, 03 Juni 2009

All About Megawati

Taufik Kiemas (ketua dewan pertimbangan pusat)

"Saya atas nama PDIP minta maaf dengan setulus hati atas kinerja dan kiprah partai yang sangat mengecewakan selama periode 1999-2004," katanya ketika berbicara pada Deklarasi dan Pelantikan Pengurus Daerah dan Pengurus Cabang Baitul Muslimin Indonesia Sumatera Utara (Sumut) di Medan, Sabtu.

Pada kesempatan yang juga dihadiri Sekjen DPP PDIP, Pramono Anung, serta sejumlah fungsionarisnya, seperti Tjahyo Kumolo dan Trimedya Panjaitan itu, Taufiq mengakui bahwa selama periode 1999-2004 PDI-P sama sekali gagal membawa aspirasi rakyat.

"Kita menang pada Pemilu 1999, tetapi tidak membawa amanat rakyat, tidak mengurus rakyat, dan bahkan banyak menipu rakyat. Jadi, wajar kalau kita kalah pada Pemilu 2004," ujarnya.

http://www.antara.co.id/arc/2007/12/...yat-indonesia/




Sukowaluyo Mintorahardjo (Ketua DPP PDI 1986-1993)

Saya tidak mengerti, dia itu tahu demokrasi atau tidak. Kita dulu berjuang meruntuhkan rezim Soeharto untuk membangun demokrasi. Sikap Mbak Mega dalam Kongres PDIP ini hampir mirip sikap Soeharto. Ini reinkarnasi rezim totaliter Soeharto.

Ah, tidak. Dia dengan senang hati mempertontonkan pertunjukan antidemokrasi di kongres. Bagi dia, kritik adalah perlawanan berbahaya. Dia bukan seorang demokrat.

http://majalah.tempointeraktif.com/i...109403.id.html



Amien Rais (ketua MPR)

Salah satunya, masalah penegakan hukum di Indonesia yang dinilainya masih morat-marit. “Di negeri ini, hukum hanya berpihak kepada mereka yang punya uang, kekuatan dan kekuasaan,” paparnya dalam tabligh akbar yang dihadiri sekitar 500 orang ini. Hal ini disebabkan antara lain karena lemahnya hukum serta para pelaku didalamnya.

Banyaknya Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) juga disoroti oleh Amien sebagai suatu masalah berat. Dirinya menilai, makin hari, makin banyak terjadi KKN di Indonesia. “Kalau dulu sembunyi-sembunyi, sekarang semakin terbuka,” katanya menegaskan. Dia menilai, hal ini akan dapat menimbulkan masalah yaitu tidak dapat tercapainya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

http://www.tempointeraktif.com/hg/na...101-16,id.html



Laksamana Sukardi (Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara)

Jika berdiskusi dengan pembantunya, lebih sering soal-soal ringan, seperti masakan, tanaman, dan shopping. Pembicaraan dengan topik itu bisa membuat diskusi dengan Megawati berlangsung lama. Namun, jika sudah menyentuh soal pekerjaan atau negara, daya fokusnya sangat terbatas. Konsentrasinya kurang cukup untuk terus-menerus fokus ke permasalahan. Hal ini menimbulkan kesan Megawati orang yang tidak mau repot dalam mengurus negara.

http://www.kompas.com/read/xml/2008/....soal.shopping.



Roy BB Janis

Mantan pentinggi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang kini hengkang dan mendirikan Partai Demokrasi Pembaruan, Roy BB Janis, menuturkan dalam buku itu, dalam sidang kabinet, Megawati biasanya lebih banyak diam. Kalaupun angkat suara fungsinya hanya sebagai pengatur lalu lintas. Kalau ada dua menteri saling berdebat di sidang kabinet, Megawati hanya menonton, jarang memberikan pendapatnya sendiri atau menengahi keduanya
meski perdebatan sudah berada pada tingkat "panas".

Menurut penuturan Roy BB Janis, kegusaran dan kebencian Megawati diartikulasikan dalam rapat DPP PDI-P. “Kalau orang lain, Amien Rais presiden, Wiranto presiden, siapalah, saya datang. Namun, kalau ini (SBY) saya enggak bisa karena dia menikam saya dari belakang,” begitu kata Megawati seperti ditirukan Roy (hal 289).

http://www.kompas.com/read/xml/2008/....soal.shopping.


teman2 yang memiliki informasi lain silahkan menambahkan....

0 komentar:

Posting Komentar

 

Sains news flash

Newsflash tekno

Health news

Copyleft by Ganang Ardiy Tama | This blog is proudly powered by Blogger.com | Domain by Pandi |